Obesitas merupakan suatu kondisi kronis yang memerlukan terapi
medis yang tepat karena tidak dengan mudah dapat diatasi mengguna kan diet dan
perubahan pola hidup serta olahraga saja. Menurut data WHO, lebih dari 1,4
miliar orang dewasa memiliki berat badan
berlebih dan 2,8 juta orang dewasa meninggal tiap tahun karena obesitas dan
berat berlebih yang menyebabkan munculnya berbagai penyakit kronis, seperti
diabetes dan penyakit jantung.1,2
Berikut ini merupakan agen anti-obesitas yang sudah diakui oleh
FDA AS sesuai panduan AAFP 2013
(Tabel 1).3
Baru-baru ini, FDA AS telah menyetujui liraglutide untuk terapi obesitas, sebagai terapi tambahan
atau pendamping perubahan gaya hidup pada tatalaksana kronis berat badan pada
individu dengan BMI (body
mass
index) > 30 kg/m2
(obesitas), atau > 27 kg/m2 (overweight)
disertai salah satu factor komorbid seperti hipertensi, diabetes, atau dislipidemia.4
Liraglutide
merupakan agonis reseptor glucagon like-peptide-1 (GLP-1).
Sebelumnya, liraglutide
disetujui oleh FDA di tahun 2010 sebagai terapi DM tipe 2.
Pada kasus DM tipe 2, cukup diberikan injeksi liraglutide
1,2 mg atau 1,8 mg, sedangkan pada obesitas diberikan dengan dosis 3,0 mg. Liraglutide sebagai
terapi obesitas ini tidak boleh diberikan bersamaan dengan obat yang termasuk
ke dalam golongan GLP- 1.4 Liraglutide telah
menjadi obat obesitas kelima yang ada di pasaran AS, setelah orlistat, lorcaserin,
phentermine-topiramate, dan bupropion/ naltrexone. Pasien
harus dievaluasi
setelah 16 minggu pemakaian dan dihentikan jika
tidak terjadi penurunan berat badan sekurang-kurangnya
4% sejak nilai basal berat badan.4
Studi
terkait efi kasi liraglutide
sebagai antiobesitas adalah studi fase 3 melibatkan 3731 pasien,
terjadi penurunan berat badan rerata 8% pada liraglutide dibandingkan
hanya 2,6% pada plasebo setelah pemberian 56 minggu. Secara signifi kan lebih
banyak pasien liraglutide
yang mengalami penurunan berat badan sebanyak 5% atau lebih dibanding
kan plasebo (63,5% vs 26,6%) dan mengalami kehilangan berat badan lebih dari
10% (32,8% vs 10,1%). Tolok ukur FDA untuk turunnya berat badan sebesar 5% atau
lebih telah dicapai pada > 35%.4
Kejadian tidak diinginkan yang paling sering dirasakan setelah pemberian liraglutide 3,0
mg vs plasebo adalah mual (39% vs 14%), diare (21% vs 10%), muntah (16% vs 4%),
dan hipoglikemia jika dikombinasikan dengan obat golongan sulphonylurea meskipun
dosis sulphonylurea
dikurangi setengah (15% vs 6%). Kejadian tidak diinginkan serius
seperti pankreatitis akut (7 pasien dengan liraglutide
vs 1 pasien dengan plasebo) dan penyakit batu kandung empedu akut (2,3% vs
0,9%). Secara keseluruhan, angka munculnya neoplasma tidak berbeda signifi kan
antara liraglutide
3,0 mg dengan plasebo, namun insidens kanker tiroid di atas
normal. Yang patut menjadi perhatian adalah hasil uji pada tikus mendapatkan
sel tumor thyroid
C-cell.
Walaupun demikian, belum diketahui risiko munculnya sel tumor tersebut pada manusia.
Liraglutide
tidak boleh diberikan pada seseorang atau memiliki riwayat keluarga
medullary
thyroid carcinoma (MTC) atau pasien sindrom tipe 2 multiple endocrine
neoplasia.4
_ (PMD)
REFERENSI:
1. Ehaider A, Yassin A, Doros G, Saad F. Eff ects of long-term
testosterone therapy on patients with ‘‘diabesity’’: Results of observational
studies of pooled analyses in obese hypogonadal men
with type 2 diabetes. International J Endocrinol. 2014, Article ID
683515. http://dx.doi.org/10.1155/2014/683515.
2. Provinsi di Indonesia dengan prevalensi obesitas [Internet].
2014 [cited 2014 November 16]. Available from:
http://www.tempo.co/read/news/2014/04/19/060571763/Provinsi-di-
Indonesia-dengan-Prevalensi-Obesitas.
3. McKinney L. American academy of family physicians: Diagnosis
and management of obesity [Internet]. 2013 [cited 2014 November 14]. Available
from: http://www.aafp.org/dam/AAFP/
documents/patient_care/fi tness/obesity-diagnosis-management.pdf.
4. Lowes R. FDA approves liraglutide (saxenda) for weight loss
[Internet]. 2014 [cited 2014 December 24]. Available from:
http://www.medscape.com/viewarticle/837147
0 komentar:
Posting Komentar