Rabu, 13 Januari 2016

Obesitas Di Tempat Kerja



Obesitas merupakan suatu kondisi kronis yang memerlukan terapi medis yang tepat karena tidak dengan mudah dapat diatasi mengguna kan diet dan perubahan pola hidup serta olahraga saja. Menurut data WHO, lebih dari 1,4 miliar  orang dewasa memiliki berat badan berlebih dan 2,8 juta orang dewasa meninggal tiap tahun karena obesitas dan berat berlebih yang menyebabkan munculnya berbagai penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung.1,2


Berikut ini merupakan agen anti-obesitas yang sudah diakui oleh FDA AS sesuai panduan AAFP 2013
(Tabel 1).3


jurnal kedokteran tentang obesitas




Baru-baru ini, FDA AS telah menyetujui liraglutide untuk terapi obesitas, sebagai terapi tambahan atau pendamping perubahan gaya hidup pada tatalaksana kronis berat badan pada individu dengan BMI (body mass index) > 30 kg/m2 (obesitas), atau > 27 kg/m2 (overweight) disertai salah satu factor komorbid seperti hipertensi, diabetes, atau dislipidemia.4 Liraglutide merupakan agonis reseptor glucagon like-peptide-1 (GLP-1). Sebelumnya, liraglutide disetujui oleh FDA di tahun 2010 sebagai terapi DM tipe 2. Pada kasus DM tipe 2, cukup diberikan injeksi liraglutide 1,2 mg atau 1,8 mg, sedangkan pada obesitas diberikan dengan dosis 3,0 mg. Liraglutide sebagai terapi obesitas ini tidak boleh diberikan bersamaan dengan obat yang termasuk ke dalam golongan GLP- 1.4 Liraglutide telah menjadi obat obesitas kelima yang ada di pasaran AS, setelah orlistat, lorcaserin, phentermine-topiramate, dan bupropion/ naltrexone. Pasien harus dievaluasi setelah 16 minggu pemakaian dan dihentikan jika tidak terjadi penurunan berat badan sekurang-kurangnya 4% sejak nilai basal berat badan.4

Studi terkait efi kasi liraglutide sebagai antiobesitas adalah studi fase 3 melibatkan 3731 pasien, terjadi penurunan berat badan rerata 8% pada liraglutide dibandingkan hanya 2,6% pada plasebo setelah pemberian 56 minggu. Secara signifi kan lebih banyak pasien liraglutide yang mengalami penurunan berat badan sebanyak 5% atau lebih dibanding kan plasebo (63,5% vs 26,6%) dan mengalami kehilangan berat badan lebih dari 10% (32,8% vs 10,1%). Tolok ukur FDA untuk turunnya berat badan sebesar 5% atau lebih telah dicapai pada > 35%.4 Kejadian tidak diinginkan yang paling sering dirasakan setelah pemberian liraglutide 3,0 mg vs plasebo adalah mual (39% vs 14%), diare (21% vs 10%), muntah (16% vs 4%), dan hipoglikemia jika dikombinasikan dengan obat golongan sulphonylurea meskipun dosis sulphonylurea dikurangi setengah (15% vs 6%). Kejadian tidak diinginkan serius seperti pankreatitis akut (7 pasien dengan liraglutide vs 1 pasien dengan plasebo) dan penyakit batu kandung empedu akut (2,3% vs 0,9%). Secara keseluruhan, angka munculnya neoplasma tidak berbeda signifi kan antara liraglutide 3,0 mg dengan plasebo, namun insidens kanker tiroid di atas normal. Yang patut menjadi perhatian adalah hasil uji pada tikus mendapatkan sel tumor thyroid C-cell. Walaupun demikian, belum diketahui risiko munculnya sel tumor tersebut pada manusia. Liraglutide tidak boleh diberikan pada seseorang atau memiliki riwayat keluarga medullary thyroid carcinoma (MTC) atau pasien sindrom tipe 2 multiple endocrine neoplasia.4 _ (PMD)


REFERENSI:
1. Ehaider A, Yassin A, Doros G, Saad F. Eff ects of long-term testosterone therapy on patients with ‘‘diabesity’’: Results of observational studies of pooled analyses in obese hypogonadal men
with type 2 diabetes. International J Endocrinol. 2014, Article ID 683515. http://dx.doi.org/10.1155/2014/683515.
2. Provinsi di Indonesia dengan prevalensi obesitas [Internet]. 2014 [cited 2014 November 16]. Available from: http://www.tempo.co/read/news/2014/04/19/060571763/Provinsi-di-
Indonesia-dengan-Prevalensi-Obesitas.
3. McKinney L. American academy of family physicians: Diagnosis and management of obesity [Internet]. 2013 [cited 2014 November 14]. Available from: http://www.aafp.org/dam/AAFP/
documents/patient_care/fi tness/obesity-diagnosis-management.pdf.
4. Lowes R. FDA approves liraglutide (saxenda) for weight loss [Internet]. 2014 [cited 2014 December 24]. Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/837147

Obesitas Di Tempat Kerja Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Dentanesia

0 komentar:

Posting Komentar