Selasa, 05 Januari 2016

Kejang Pada Anak Apakah Epilepsi ?



Mengenal Kejang Pada Anak
Epilepsi pada anak masih menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat Indonesia. Bahkan kondisi ini tak pelak menjadi buah bibir dan tak jarang kemudian dikaitkan dengan stigma negatif seperti kerasukan setan dan masih banyak hal lain yang tidak masuk akal.
Diperkirakan penderita epilepsi di Indonesia jumlahnya mencapai 1,8 juta jiwa dengan penderita epilepsi baru 250.000 penderita per tahun. Dari sekian banyaknya jumlah penderita epilepsy, kasus epilepsi lebih banyak ditemukan pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Epilepsi merupakan sebuah gangguan fisik yang menyerang otak manusia. Penyakit ini bukan jenis gangguan mental dan tidak menular melewati air liur atau melalui perantara lain. Stigma negatif ini akan berdampak pada problem Psikososial yang buruk bagi penderita. Kurangnya kepercayaan diri akan menimbulkan kecemasan sehingga mengganggu kualitas hidup pasien, Selain itu keluarga juga menjadi tertekan dengan kondisi anggota keluarganya yang mengalami epilepsi.
Kejang yang khusus epilepsi merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan berulang berselang lebih dari 24 jam dan timbul tanpa adanya provokasi kotak memiliki milyaran sel saraf supaya bisa berkomunikasi satu sama lain maka terjadilah aliran listrik yang kecil tegangan yg tidak besar hanya dalam mikro bila aliran listrik yang tidak normal atau tidak seimbang maka terjadilah epilepsi gejala epilepsi terbagi menjadi beberapa kondisi yaitu


perbedaan kejang dan epilepsi




Gejala Kejang Pada Anak
Mudahnya gejala mulai dari kejang, terkejut anak tiba-tiba, melamun atau tubuh kaku sementara. Gejala tersebut tergantung saraf apa yang terganggu aliran listriknya misal kalau tangannya kejang.
Jika sensorik anak tersebut tiba-tiba melamun sementara. namun Apakah semua kejang adalah tanda epilepsy? itu belum tentu, sebagai contoh stereotype hanya tangan saja yang kejang, lalu jika 24 jam kemudian yang kejang bukan tangan lagi melainkan kaki ini bukan termasuk stereotip dan bukan epilepsy. Biasanya kejang diawali tubuh yang memegang lalu mulai mengejang.
Kondisi ini berlangsung satu sampai tiga menit paling lama lima menit dan kejang terjadi secara spontan tanpa provokasi dari penyakit lainnya seperti demam

Kejang Belum Tentu Epilepsi
Otak manusia memiliki bagian dan fungsinya sendiri-sendiri seperti di gunakan untuk untuk fungsi bahasa motorik dan lain-lain. Pada penderita epilepsi bangkitan ini disebabkan oleh karena ketidakseimbangan antara aktivitas listrik positif dan negative. Hal ini bisa diakibatkan oleh beberapa hal seperti infeksi atau diakibatkan oleh trauma, Jadi epilepsi bukan merupakan penyakit menular, kutukan atau gangguan kejiwaan bahkan epilepsi bisa diobati
Jenis epilepsi absence muncul jika seseorang bernafas terlalu cepat dan dalam. Termasuk ke dalam jenis epilepsi general karena tidak bisa berkomunikasi dengan orang. Saat bangkitan terjadi bangkitan lain adalah epilepsy atonia yaitu tidak ada kekuatan otot. Jika pasien mengalami epilepsi atonia, kemana-mana harus memakai helm dan perlu kehati-hatian pada anak dengan epilepsi atonia. Namun tidak semua epilepsi ditandai dengan kejang dan tidak semua kejang adalah epilepsy. Kejang demam bisa muncul pada saat anak usia 4 bulan dan umumnya akan sembuh dengan sendirinya pada usia 6 tahun. Jika kejang yang timbul pada anak disertai demam umumnya itu bukan merupakan epilepsi

 perbedaan kejang dan epilepsi

Pengobatan pada epilepsi
Jika seorang anak dicurigai epilepsi ditandai dengan kejang tanpa provokasi anak harus di bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan tambahan seperti EEG (ElectroEncephaloGraphy).
Pasien akan di lihat hasil gambaran listrik otaknya selama 3 sampai 60 menit untuk Mencetuskan kebangkitan, pasien biasanya diganggu dengan lampu atau dengan hal lain.  Tujuan utama terapi adalah mengupayakan tercapainya kualitas hidup optimal untuk penyandang epilepsi sesuai dengan perjalanan penyakit dan disabilitas fisik maupun mental yang dimilikinya.
Pasien biasanya akan diberi obat anti epilepsi selama kurang lebih dua tahun. Jenis obat yang bermacam-macam seperti phenobarbital phenytoin atau obat anti epilepsi golongan kedua dan ketiga.
Hal pertama yang dilakukan jika melihat seseorang mengalami kejang karena epilepsi adalah dengan tidak menahan gerakan penderita, jangan memindahkan penderita kecuali penderita dalam bahaya, jangan memasukkan makanan dan minuman atau apapun ke dalam mulut penderita termasuk obat-obatan. Dan ketika muncul bangkitkan serta Jangan coba menyadarkan penderita secara paksa

Kejang Pada Anak Apakah Epilepsi ? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Dentanesia

0 komentar:

Posting Komentar